Kamis, 22 Oktober 2015

situs punjulharjo



 SITUS PUNJULHARJO


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran allah SWT,karena dengan rahmat dan karunianya saya masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada ibu guru dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam meyelesaikan makalah ini. Saya menyadarai bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, saya  sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa mempelajari lagi tentang situs peninggalan sejarah yang ada di wilayah kita,tepatnya situs peninggalan perahu kuno di Desa Punjulharjo,Rembang,Jawa Tengah. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah yang saya buat ini dapat dimaklumi.


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Pelaksanaan kunjungan ke tempat situs peninggalan purbakala merupakan kegiatan sekolah. Kunjungan ini dilaksanakan untuk membuat laporan kunjungan situs purbakala.
Dipilihnya objek situs perahu kuna Punjulharjo karena untuk mengetahui  lebih jelas gambaran perahu yang dipercaya sebagai teemuan perahu di Asia Tenggara yang paling lengkap dan utuh. Di sana saya dapat mengetahui bagaimana bentuk perahu tersebut. Namun saya tidak dapat melihat keseluruhan bentuk perahu karena perahu tersebut ditutupi terpal  untuk proses pengawetan dengan cairan kimia.Walau saya tidak bisa mengetahui bentuk kapal secara utuh, tetapi Di sana terdapat papan papan untuk memberikan informasi tentang perahu kuna punjulharjo.  Informasi tersebut mengenai perkiraan tahun, artefak yang ada di dalam perahu, dan lain lain.


B.     Tujuan
Tujuan dari pengamatan situs perahu kuno :
1.      Menjelaskan asal-usul penemuan perahu kuno
2.      Mengobservasi benda-benda peninggalan saat ditemukannya perahu itu.
3.      Mengobservasi tentang usia perahu yang ditemukan itu lewat pernyataan ahli arkeolog.




BAB 2
PEMBAHASAN

Situs Perahu Kuna Punjulharjo

Beberapa tahun lalu tepatnya pada hari Sabtu tanggal 26 Juli 2008, dipagi hari sekitar pukul 7:30 pagi, beberapa warga di desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Jawa Tengah sedang membuat tambak garam. Mereka menggali dengan cara memacul tanah di daerah pesisir tersebut. Lokasi berada sekitar 400 meter dari pantai yang sekarang, yang mungkin dahulunya wilayah situs ini masih merupakan pinggir pantai. Lalu, secara tidak sengaja mereka, para penggali tambak garam tersebut menemukan bangkai perahu kuno yang kemudian wilayah situs itu dikenal dengan nama Situs Kapal Punjulharjo.
Dari hasil identifikasi, jenis kapal berasal dari sekitar abad ke 7 dan 8 setara dengan pembangunan Candi Borobudur. Ini adalah penemuan kapal kayu yang paling komplit dan bisa jadi yang tertua di Indonesia!. Dan penemuan tersebut terlengkap di Asia Tenggara karena kondisi kapal tersebut pada lambung bawahnya masih utuh, dibanding temuan di sejumlah wilayah lain seperti di Sumatera dan juga di negara lain seperti di Malaysia dan Filipina.
Perahu Punjulharjo memberi pengetahuan bagaimana teknologi itu digunakan, mulai dari papan-papan yang dilengkapi dengan tambuku yaitu tonjolan pada bagian dalam dengan lubang-lubang untuk mengikat berbentuk kotak.
Juga ditemukan materi lain pembentuk perahu seperti gading-gading gajah yang membuat bentuk melengkung dibagian lunas perahu, ikatan antara papan dengan gading pada tambuku, bagian haluan, bagian buritan, lunas, dan ditempat lainnya.
Bersamaan dengan perahu kuno tersebut, didalamya juga ditemukan pula kapak, tulang, tongkat ukir, tutup wakul dari kayu, pecahan mangkuk dan tembikar lainnya, juga tempurung kelapa serta kepala patung dari batu.Dengan keberadaan tersebut sudah pasti Situs Kapal Punjulharjo merupakan aset Nasional, bukan hanya daerah, dan merupakan benda cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan. Seperti yang dikatakan oleh peneliti dari Perancis yang ikut meneliti, Prof. Pierre Y Manguin, bahwa Situs Kapal Punjulharjo sangat spektakuler, terutuh yang pernah ada.Perahu tersebut juga bukan karena karam atau tenggelam, melainkan ditinggalkan oleh pemiliknya begitu saja. “Mungkin karena sudah tua pada waktu itu”, jelas Manguin.“Oleh karenanya, bangkai perahu tersebut tidak mudah hancur karena rendaman air laut seperti  pada  situs  perahu
perahu kuno ditempat lain”, tambahnya.Sepakat dengan Manguin adalah Siswanto, Kepala Balai Yogyakarta. Siswanto menambahkan, hasil uji sampel itu juga mengukuhkan perahu itu sebagai situs arkeologi kelautan tertua dan terutuh yang pernah ditemukan di Indonesia. Pasalnya, situs perahu sebelumnya hanya tinggal beberapa papan dan tidak berbentuk perahu utuh seperti di Punjulharjo, Rembang ini. Pada tahun 2009 lalu, para peneliti kembali melakukan penelitian lanjutan disitus tersebut.

SITUS KAPAL REMBANG LEBIH TUA DARI BOROBUDUR
Lokasi temuan perahu kuno di desa Punjulharjo yang kemudian dinamakan Situs Punjulharjo sejak tanggal 17-25 Juni 2011 lalu, untuk kesekian kalinya telah diteliti kembali oleh tim dari Balai Arkeologi Jogyakarta yang masih melibatkan seorang arkeolog dari Perancis tersebut.
Penilitian difokuskan pada desain dan teknologi yang digunakan untuk membuat perahu, guna menentukan dari mana asal perahu.
Ketua Tim Peneliti Novida Abas ditemui di sela-sela kegiatan menjelaskan perahu situs Punjulharjo termasuk kuno. Dari hasil carbon dating diketahui berasal dari abad ke-7 atau 1.300 tahun yang lalu.“Penelitian lebih fokus seputar desain grafis perahu sedetail-detailnya untuk selanjutnya akan dilakukan rekontruksi bentuk aslinya,”ujar Novida.Sementara itu arkeolog Perancis Pierre Manguin saat ditemui menjelaskan perahu yang ditemukan identik dengan temuan perahu lain di wilayah Asia Timur dan Tenggara sehingga dinamakan Perahu Nusantara.Situs Punjulharjo menurutnya spektakuler seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karena perahu yang ditemukan masih cukup utuh sehingga membantu tim peneliti mengungkap daerah asal dan tujuan perahu berlayar.“Seperti yang kami teliti beberapa temuan sebelumnya, biasanya perahu tenggelam dan menyiskan potongan papan saja. Situs Punjilharjo spektakuler karena masih utuh,” ungkapnya.
Novida sendiri menambahkan, tim peneliti yang dipimpinnya hanya melakukan uji konstruksi dan usia perahu. Sedangkan pengangkatan dan rekonstruksi akan dilakukan tim lain yang kompeten di bidangnya.
Kepala Balar Yogyakarta, Siswanto saat dihubungi terpisah menjelaskan perahu kuno berusia jauh lebih tua dibandingkan Candi Borobudur yang dibangun pada sekitar abad ke-9 Masehi.Beberapa bulan lalu, sampel kayu perahu yang dikirim ke Amerika untuk diteliti melalui teknologi carbon dating telah keluar. Hasilnya laboratorium menyatakan positif sampel itu berasal dari abad ke 7 Masehi atau sekitar era Mataram Hindu.

PATUNG ETNIS CINA DAN TONGKAT KOMANDO
Benda-benda itu adalah sebuah tongkat yang masih baik, kepala patung batu bercorak perempuan, berbagai macam pecahan keramik dan tulang pinggul, serta tulang-tulang lain yang sudah hancur dan dikuburkan kembali di lokasi.Untuk kepala patung, Lurah Punjulharjo menyebutkan bercorak etnis China. Sedangkan tongkatnya semacam tongkat
komando.Dilihat dari benda-benda yang tidak biasa itu, dimungkinkan pemilik dari benda-benda tersebut bukanlah orang biasa, tapi semacam prajurit.Demi keamanan agar benda-benda temuan itu tidak hilang, maka secepatnya Kades Punjulharjo menyerahkan temuan warga tersebut kepada Pemda Rembang, untuk dijadikan bukti pertama akan kebenaran penemuan situs tersebut.

SITUS KAPAL PUNJULHARJO, SATU-SATUNYA BUKTI INDONESIA NEGARA MARITIM

Penemuan kapal yang diperkirakan peninggalan abad 7-8 masehi menurut Prof. PY Manguin seorang ahli kapal dunia dari Perancis merupakan satu-satunya bukti sejarah yang ada bahwa Indonesia adalah Negara Maritim.Menurut Siswanto salah seorang peneliti, penelitian hingga tanggal 25 Juni 2009, diharapkan bisa merekonstruksi ulang teknik pembuatan perahu Situs Kapal Punjulharjo yang sambungan antar kayunya hanya direkatkan dengan tali ijuk.
Bisa dikatakan bahwa komponen dan konstruksi pada bagian dalam kapal berteknologi rumit. Dan teknologinya berciri khas Asia Tenggara namun tampak nyaris sempurna di situs ini.

BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan :

Kesimpulan dari pengamatan ini adalah :
Dapat disimpulkan bahwa Situs perahu kuno ditemukan di Desa Punjulharjo,Rembang Jawa  Tangah. Pertama kali ditemukan saat salah satu warga membuat tambak garam. Diperkirakan umurnya sudah tua. Dari penemuan perahu tersebut,ditemukan beberapa benda-benda peninggalan seperti : sebuah kepala arca, kayu, tulang, dan fragmen tembikar.  Lalu ada beberapa artefak wadah yang dapat dikelompokkan berdasarkan bahannya, yaitu wadah yang terbuat dari tanah liat (tembikar), wadah terbuat dari tempurung kelapa. Selain artefak wadah, juga ditemukan beberapa artefak lain seperti “tongkat” kayu dan “bandul jala” dari logam.
Demikianlah hasil observesi saya tentang situs perahu kuno yang ada di Desa Punjulharjo,Rembang Jawa Tengah. Sekarang aya jauh lebih tahu tentang situs perahu kuno yang menjadi peninggalan bersejarah di Kabupaten Rembang ini. Mudah-mudahan dengan pembatan maklah ini kita menjadi lebih bisa menjaga dan memelihara itus-situs peninggalan yang bersejarah dengan sebaik-baiknya. Samoga observasi saya kali ini bisa menjadi bahan referensi dan ada gunanya bagi semua pihak yang membutuhkan kajian tentang sirus perahu kuno ini.

B.      Saran :
Saran saya mengenai hasil observasi:

·         Perendaman perahu harus dilakukan secara efektif dan secara terus menerus agar tidak mudah rapuh dan tidak rusak.
·         Pemberian layar untuk menutupi kapal kiranya agak bermasalah,seharusnya di tepi kapal diberikan pagar karena kawasan tersebut sangat berbahaya.
·         Sebaiknya di wisata situs perahu kuno harus ada pemandu wisata.
·         Sebaiknya di wisata situs perahu kuno harusnya disediakan tempat sampah,agar pengunjung bisa membuang sampah pada tempatnya.

Diposkan Oleh :