SITUS PUNJULHARJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur
atas kehadiran allah SWT,karena dengan rahmat dan karunianya saya masih
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
kepada ibu guru dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
meyelesaikan makalah ini. Saya menyadarai bahwa dalam penulisan makalah ini,
masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa mempelajari lagi
tentang situs peninggalan sejarah yang ada di wilayah kita,tepatnya situs
peninggalan perahu kuno di Desa Punjulharjo,Rembang,Jawa Tengah. Saya mohon
maaf apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga makalah yang saya buat ini dapat dimaklumi.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pelaksanaan kunjungan ke tempat situs
peninggalan purbakala merupakan kegiatan sekolah. Kunjungan
ini dilaksanakan untuk membuat laporan kunjungan situs purbakala.
Dipilihnya objek situs perahu kuna Punjulharjo karena untuk mengetahui
lebih jelas gambaran perahu
yang dipercaya sebagai teemuan perahu di Asia Tenggara yang paling lengkap dan
utuh. Di sana saya dapat mengetahui bagaimana bentuk
perahu tersebut. Namun saya tidak dapat melihat keseluruhan bentuk perahu
karena perahu tersebut ditutupi terpal
untuk proses pengawetan dengan cairan kimia.Walau saya tidak bisa
mengetahui bentuk kapal secara utuh, tetapi Di sana terdapat papan papan untuk
memberikan informasi tentang perahu kuna punjulharjo. Informasi tersebut
mengenai perkiraan tahun, artefak yang ada di dalam perahu, dan lain lain.
B. Tujuan
Tujuan dari pengamatan situs perahu
kuno :
1. Menjelaskan
asal-usul penemuan perahu kuno
2. Mengobservasi
benda-benda peninggalan saat ditemukannya perahu itu.
3. Mengobservasi
tentang usia perahu yang ditemukan itu lewat pernyataan ahli arkeolog.
BAB 2
PEMBAHASAN
Situs Perahu Kuna Punjulharjo
Beberapa tahun lalu tepatnya pada hari Sabtu tanggal 26 Juli
2008, dipagi hari sekitar pukul 7:30 pagi, beberapa warga di desa Punjulharjo,
Kecamatan Rembang, Jawa Tengah sedang membuat tambak garam. Mereka menggali
dengan cara memacul tanah di daerah pesisir tersebut. Lokasi berada sekitar 400
meter dari pantai yang sekarang, yang mungkin dahulunya wilayah situs ini masih
merupakan pinggir pantai. Lalu, secara tidak sengaja mereka, para penggali
tambak garam tersebut menemukan bangkai perahu kuno yang kemudian wilayah situs
itu dikenal dengan nama Situs Kapal Punjulharjo.
Dari hasil identifikasi, jenis kapal berasal dari sekitar abad
ke 7 dan 8 setara dengan pembangunan Candi Borobudur. Ini adalah penemuan kapal
kayu yang paling komplit dan bisa jadi yang tertua di Indonesia!. Dan penemuan
tersebut terlengkap di Asia Tenggara karena kondisi kapal tersebut pada lambung
bawahnya masih utuh, dibanding temuan di sejumlah wilayah lain seperti di
Sumatera dan juga di negara lain seperti di Malaysia dan Filipina.
Perahu Punjulharjo memberi pengetahuan
bagaimana teknologi itu digunakan, mulai dari papan-papan yang dilengkapi
dengan tambuku yaitu tonjolan pada bagian dalam dengan
lubang-lubang untuk mengikat berbentuk kotak.
Juga
ditemukan materi lain pembentuk perahu seperti gading-gading gajah yang membuat
bentuk melengkung dibagian lunas perahu, ikatan antara papan dengan gading pada
tambuku, bagian haluan, bagian buritan, lunas, dan ditempat lainnya.
Bersamaan dengan perahu kuno tersebut, didalamya juga ditemukan pula
kapak, tulang, tongkat ukir, tutup wakul dari kayu, pecahan mangkuk dan
tembikar lainnya, juga tempurung kelapa serta kepala patung dari batu.Dengan
keberadaan tersebut sudah pasti Situs Kapal Punjulharjo merupakan aset
Nasional, bukan hanya daerah, dan merupakan benda cagar budaya yang harus
dilindungi dan dilestarikan. Seperti yang dikatakan oleh peneliti dari Perancis
yang ikut meneliti, Prof. Pierre Y Manguin, bahwa Situs Kapal Punjulharjo
sangat spektakuler, terutuh yang pernah ada.Perahu tersebut juga bukan karena
karam atau tenggelam, melainkan ditinggalkan oleh pemiliknya begitu saja.
“Mungkin karena sudah tua pada waktu itu”, jelas Manguin.“Oleh karenanya,
bangkai perahu tersebut tidak mudah hancur karena rendaman air laut seperti pada situs perahu
perahu
kuno ditempat lain”, tambahnya.Sepakat dengan Manguin adalah Siswanto, Kepala
Balai Yogyakarta. Siswanto menambahkan, hasil uji sampel itu juga mengukuhkan
perahu itu sebagai situs arkeologi kelautan tertua dan terutuh yang pernah
ditemukan di Indonesia. Pasalnya, situs perahu sebelumnya hanya tinggal
beberapa papan dan tidak berbentuk perahu utuh seperti di Punjulharjo, Rembang
ini. Pada tahun 2009 lalu, para peneliti kembali melakukan penelitian lanjutan
disitus tersebut.
SITUS KAPAL REMBANG LEBIH TUA DARI BOROBUDUR
Lokasi temuan perahu kuno di desa Punjulharjo yang kemudian
dinamakan Situs Punjulharjo sejak tanggal 17-25 Juni 2011
lalu, untuk kesekian kalinya telah diteliti kembali oleh tim dari Balai
Arkeologi Jogyakarta yang masih melibatkan seorang arkeolog dari Perancis
tersebut.
Penilitian difokuskan
pada desain dan teknologi yang digunakan untuk membuat perahu, guna menentukan
dari mana asal perahu.
Ketua Tim Peneliti Novida Abas ditemui di sela-sela kegiatan
menjelaskan perahu situs Punjulharjo termasuk kuno. Dari hasil carbon
dating diketahui berasal dari abad ke-7 atau 1.300 tahun yang
lalu.“Penelitian lebih fokus seputar desain grafis perahu sedetail-detailnya
untuk selanjutnya akan dilakukan rekontruksi bentuk aslinya,”ujar
Novida.Sementara itu arkeolog Perancis Pierre Manguin saat ditemui menjelaskan
perahu yang ditemukan identik dengan temuan perahu lain di wilayah Asia Timur
dan Tenggara sehingga dinamakan Perahu Nusantara.Situs Punjulharjo
menurutnya spektakuler seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karena perahu
yang ditemukan masih cukup utuh sehingga membantu tim peneliti mengungkap
daerah asal dan tujuan perahu berlayar.“Seperti yang kami teliti beberapa
temuan sebelumnya, biasanya perahu tenggelam dan menyiskan potongan papan saja.
Situs Punjilharjo spektakuler karena masih utuh,” ungkapnya.
Novida sendiri
menambahkan, tim peneliti yang dipimpinnya hanya melakukan uji konstruksi dan
usia perahu. Sedangkan pengangkatan dan rekonstruksi akan dilakukan tim lain
yang kompeten di bidangnya.
Kepala
Balar Yogyakarta, Siswanto saat dihubungi terpisah menjelaskan perahu kuno
berusia jauh lebih tua dibandingkan Candi Borobudur yang dibangun pada sekitar
abad ke-9 Masehi.Beberapa bulan lalu, sampel kayu perahu yang dikirim ke
Amerika untuk diteliti melalui teknologi carbon dating telah
keluar. Hasilnya laboratorium menyatakan positif sampel itu berasal dari abad
ke 7 Masehi atau sekitar era Mataram Hindu.
PATUNG ETNIS CINA DAN TONGKAT KOMANDO
Benda-benda itu adalah sebuah tongkat yang masih baik, kepala patung
batu bercorak perempuan, berbagai macam pecahan keramik dan tulang pinggul,
serta tulang-tulang lain yang sudah hancur dan dikuburkan kembali di lokasi.Untuk
kepala patung, Lurah Punjulharjo menyebutkan bercorak etnis China. Sedangkan
tongkatnya semacam tongkat
komando.Dilihat dari
benda-benda yang tidak biasa itu, dimungkinkan pemilik dari benda-benda
tersebut bukanlah orang biasa, tapi semacam prajurit.Demi keamanan agar
benda-benda temuan itu tidak hilang, maka secepatnya Kades Punjulharjo
menyerahkan temuan warga tersebut kepada Pemda Rembang, untuk dijadikan bukti
pertama akan kebenaran penemuan situs tersebut.
SITUS KAPAL PUNJULHARJO, SATU-SATUNYA BUKTI
INDONESIA NEGARA MARITIM
Penemuan kapal yang diperkirakan peninggalan abad 7-8 masehi menurut Prof.
PY Manguin seorang ahli kapal dunia dari Perancis merupakan satu-satunya bukti
sejarah yang ada bahwa Indonesia adalah Negara Maritim.Menurut Siswanto salah
seorang peneliti, penelitian hingga tanggal 25 Juni 2009, diharapkan bisa
merekonstruksi ulang teknik pembuatan perahu Situs Kapal Punjulharjo yang
sambungan antar kayunya hanya direkatkan dengan tali ijuk.
Bisa dikatakan bahwa
komponen dan konstruksi pada bagian dalam kapal berteknologi rumit. Dan
teknologinya berciri khas Asia Tenggara namun tampak nyaris sempurna di situs
ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Kesimpulan dari pengamatan
ini adalah :
Dapat disimpulkan bahwa Situs perahu kuno ditemukan di
Desa Punjulharjo,Rembang Jawa Tangah. Pertama
kali ditemukan saat salah satu warga membuat tambak garam. Diperkirakan umurnya
sudah tua. Dari penemuan perahu tersebut,ditemukan beberapa benda-benda
peninggalan seperti : sebuah kepala arca, kayu, tulang, dan
fragmen tembikar. Lalu ada beberapa artefak wadah yang dapat
dikelompokkan berdasarkan bahannya, yaitu wadah yang terbuat dari tanah liat
(tembikar), wadah terbuat dari tempurung kelapa. Selain artefak wadah, juga
ditemukan beberapa artefak lain seperti “tongkat” kayu dan “bandul jala” dari
logam.
Demikianlah
hasil observesi saya tentang situs perahu kuno yang ada di Desa
Punjulharjo,Rembang Jawa Tengah. Sekarang aya jauh lebih tahu tentang situs
perahu kuno yang menjadi peninggalan bersejarah di Kabupaten Rembang ini.
Mudah-mudahan dengan pembatan maklah ini kita menjadi lebih bisa menjaga dan
memelihara itus-situs peninggalan yang bersejarah dengan sebaik-baiknya. Samoga
observasi saya kali ini bisa menjadi bahan referensi dan ada gunanya bagi semua
pihak yang membutuhkan kajian tentang sirus perahu kuno ini.
B. Saran :
Saran saya mengenai hasil
observasi:
·
Perendaman
perahu harus dilakukan secara efektif dan secara terus menerus agar tidak mudah
rapuh dan tidak rusak.
·
Pemberian
layar untuk menutupi kapal kiranya agak bermasalah,seharusnya di tepi kapal
diberikan pagar karena kawasan tersebut sangat berbahaya.
·
Sebaiknya
di wisata situs perahu kuno harus ada pemandu wisata.
·
Sebaiknya
di wisata situs perahu kuno harusnya disediakan tempat sampah,agar pengunjung
bisa membuang sampah pada tempatnya.
Diposkan Oleh :